REINTRODUCE [PART 3/7]

 

 

Title                   : Reintroduce [Part 3/7]

Author             : channim

Length              : Multi-chapter

Genre                : friendship, romance, school-life

Rating               : PG15

Main Cast        : EXO Baekhyun, SNSD Jessica

Support Cast  : EXO Kris

Author Note : hai, hehe //keluar dari peradaban// udah lama ga update ya //siul-siul// maafkan akuuu TAT sebenernya udah lama niat post tapi….. malas yah biasa .___.)a daripada banyak alasan mending langsung baca aja okay. xoxo.

***

CHAPTER 3

 

Hari ini Sooyeon sedang free, jadi ia mengajak Baekhyun untuk berjalan-jalan sekalian menebus janji yang dibatalkannya dulu. Baekhyun tentu saja langsung mengiyakan ajakan Sooyeon.

“Mau ke mana?” tanya Baekhyun semangat saat Sooyeon sudah sampai di depan rumahnya.

“Sekarang terserah kau. Kau yang memutuskan,” ucap Sooyeon.

Baekhyun mengetuk-ngetukkan jarinya di dagu sambil berpikir keras.

“Aha! Aku tahu tempat yang bagus! Kau pasti suka,” pekik Baekhyun tiba-tiba.

“Di mana?” tanya Sooyeon penasaran.

“Nanti kau akan tahu. Ayo, naik kereta saja!” Baekhyun langsung menggandeng Sooyeon menuju ke stasiun di dekat rumah Baekhyun.

 

Sooyeon dan Baekhyun menikmati pemandangan selama mereka berada di dalam kereta. Angin sejuk menerpa wajah mereka berdua. Sudah lama Sooyeon tidak merasakan perasaan bahagia seperti ini. Mungkin karena ia terlalu disibukkan dengan tugas-tugas selama masa kuliahnya.

Sooyeon menoleh pada Baekhyun. “Byun, kita mau ke mana?”

Baekhyun yang juga sedang merasakan kesejukan angin yang menerpa wajah dan rambutnya seketika menoleh. “Sudah, lihat saja nanti. Kau ini cerewet sekali, noona.”

Sooyeon mem-pout-kan bibirnya lalu kembali memandangi jalan-jalan yang mereka lewati dari kaca jendela kereta.

 

Beberapa jam kemudian mereka berhenti di stasiun. Sooyeon dan Baekhyun berdesak-desakkan dengan penumpang untuk keluar dari kereta.

“Ah!” pekik Sooyeon saat seorang lelaki berbadan besar mendesak tubuh mungilnya sehingga ia terdorong ke belakang.

Baekhyun langsung menoleh ke belakang. Ia segera menghampiri Sooyeon di antara padatnya penumpang dan langsung menariknya hingga gadis itu terlindung di belakang punggungnya. Tangannya menggenggam tangan Sooyeon erat, menjaga gadis itu agar tetap berada di belakangnya. Tindakan Baekhyun itu tanpa sadar membuahkan seulas senyum di bibir mungil Sooyeon.

Saat mereka berdua berhasil keluar dari kereta, keduanya langsung meregangkan otot-otot mereka yang kaku karena terlalu lama duduk di dalam kereta.

“Byun, aku lapar,” rengek Sooyeon.

“Kaupikir aku tidak?” Baekhyun kemudian merutuki dirinya sendiri karena tidak mempersiapkan bekal apapun. Padahal perjalanan mereka akan jauh.

“Ayo cari tempat makan,” ajak Baekhyun lalu menarik Sooyeon keluar dari stasiun.

Akhirnya mereka menemukan satu tempat makan yang murah. Jadi Baekhyun tidak perlu merogoh kantongnya lebih dalam karena ia hanya membawa sedikit uang. Ia benar-benar tidak mempersiapkan apapun untuk hari ini. Ia hanya spontan memikirkan suatu tempat yang mungkin saja Sooyeon sukai dan langsung mengajaknya ke sana.

“Ah, kenyangnya~” Sooyeon meletakkan mangkuknya dan mengusap perutnya yang kekenyangan.

“Kau sudah selesai, Noona?” tanya Baekhyun. “Ayo kita lanjutkan perjalanan.”

“Sekarang?” keluh Sooyeon.

“Lebih cepat lebih baik. Ayo, sebelum petang.” Baekhyun bangkit berdiri. Sooyeon terpaksa mengikutinya dengan malas-malasan.

***

Samar-samar Sooyeon mendengar suara gemericik air yang keras. Ia menajamkan pendengarannya, lalu berlari menuju sumber suara itu. Baekhyun menyusulnya dari belakang sambil tersenyum.

“A-AIR TERJUN?!!” pekik Sooyeon begitu ia sampai di depan air yang jatuh dengan derasnya menimpa bebatuan di bawahnya dan membentuk sungai besar. Di sekelilingnya dipenuhi pepohonan hijau yang terlihat menyejukkan mata.

Tanpa disuruh, Sooyeon langsung melepas sepatunya dan berlari menghampiri sungai besar di bawah air terjun itu.

“Hati-hati, Noona!” pesan Baekhyun sebelum ia ikut melepas sepatunya dan bergabung dengan Sooyeon.

“Sejak kapan kau tahu ada tempat seperti ini?” tanya Sooyeon.

Baekhyun tersenyum. “Rahasia. Kalau perlu, aku bisa menunjukanmu tempat-tempat lain yang menakjubkan.”

“Hmm, sepertinya aku perlu sering-sering pergi denganmu.” Sooyeon menunjuk Baekhyun.

“Memang,” balas Baekhyun bangga.

Mereka berdua kemudian mulai bermain air. Tak peduli dengan pakaian mereka yang basah terkena air, padahal mereka tidak membawa baju ganti.

Setelah puas bermain air, keduanya lalu duduk di atas batu besar sembari mengeringkan badan mereka. Suasana di sekitarnya begitu sepi. Hanya ada mereka berdua yang berada di tempat itu.

“Lihat, Noona! Ada pelangi!” tunjuk Baekhyun ke arah sinar matahari yang terkena cipratan air terjun yang deras sehingga membentuk sebuah lengkungan pelangi.

“Waaah, indah sekaliiii,” pekik Sooyeon sambil tak henti-hentinya mengagumi pemandangan di depannya. “Baru kali ini aku melihat pelangi dari air terjun.”

“Bagus, kan?” tanya Baekhyun sambil menoleh ke arah Sooyeon. Gadis itu hanya tersenyum sambil tetap memandangi pelangi yang menyita perhatiannya.

Noona, apa kau tahu jika senyummu itu adalah kebahagiaan sekaligus kelemahanku?

 

Langit sudah mulai gelap. Baekhyun dan Sooyeon kini sudah berada di dalam kereta untuk pulang. Penumpang tidak sepadat saat mereka berangkat tadi. Jadi mereka tidak perlu berdesak-desakkan.

Baekhyun menyilangkan lengannya dan mencoba memejamkan matanya untuk tidur. Namun baru beberapa menit ia jatuh tertidur, bahu kanannya terasa berat. Spontan Baekhyun membuka matanya kembali. Ia menoleh dan mendapati Sooyeon terkantuk-kantuk dengan kepalanya yang sekali-sekali jatuh di bahu kanan Baekhyun.

Berusaha untuk tidak membangunkan Sooyeon, Baekhyun dengan sangat hati-hati meraih kepala gadis itu dan menyandarkannya di bahunya. Sooyeon bergerak dalam tidurnya. Gadis itu menyamankan posisi kepalanya di bahu Baekhyun lalu memeluk lengan kanan lelaki itu.

Baekhyun tak bisa menahan senyumnya. Ia melirik Sooyeon sekilas lalu kembali mengarahkan pandangannya ke depan dan lagi-lagi tersenyum. Selama perjalanan pulang, Baekhyun tidak merasa mengantuk sama sekali.

Andai waktu bisa berhenti saat ini juga, batin Baekhyun.

***

Hari-hari berikutnya berjalan dengan normal. Meskipun Baekhyun tidak bisa bertemu dengan Sooyeon sesering dulu, namun ia sekarang bisa mengerti. Ia sendiri juga disibukkan dengan persiapan ujiannya yang akan datang sebentar lagi. Jadi ia bisa menahan dirinya untuk tidak menemui noona kesayangannya itu dalam beberapa waktu ini.

Masa-masa ujian pun telah Baekhyun lewati. Meskipun ia tidak mendapat peringkat nomor satu, tapi paling tidak nilai-nilainya cukup bagus. Dan ia ingin memasuki universitas yang sama dengan Sooyeon agar mereka bisa bertemu sesering dulu.

Hari ini Baekhyun berencana membuat kejutan untuk Sooyeon. Lelaki itu akan mendatangi Sooyeon di kampusnya tanpa memberitahukannya terlebih dulu. Dan lagi, Baekhyun ingin menyatakan perasaannya pada gadis itu.

Ia sudah mempersiapkan semuanya. Ia bahkan membawa sebuket bunga untuk diberikan pada Sooyeon. Jantungnya berdegup cepat saat ia sampai di kampus Sooyeon. Matanya memindai setiap sudut, mencari keberadaan gadis itu.

“Apa Sooyeon noona masih ada mata kuliah?” bisiknya sambil tetap menelusuri setiap sudut kampus itu.

“Byun?”

Sebuah suara mengagetkan Baekhyun. Buru-buru ia menyembunyikan buket bunganya di belakang punggung.

“Byun? Kenapa kau bisa sampai di sini?”

Sooyeon bertanya heran saat ia sampai di hadapan Baekhyun. Baekhyun hanya bisa tersenyum kikuk.

“Ah, a-aku…aku hanya…” Baekhyun terbata-bata. Ia menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

“Hei, kau di sini rupanya.”

Sebuah suara lain terdengar di belakang Sooyeon. Spontan gadis itu menoleh dan tersenyum. “Kris.”

Kris merangkul pundak Sooyeon lalu menyadari ada orang lain selain mereka.

“Dia siapa? Temanmu?” tanya Kris pada Sooyeon.

“Ah, ini Baekhyun. Dia adik kelasku dulu,” jelas Sooyeon sambil memperkenalkan keduanya. “Baekhyun, ini Kris.”

Namjachingu Jung Sooyeon,” bisik Kris di telinga Sooyeon seraya berjabat tangan dengan Baekhyun. Tapi telinga Baekhyun cukup jelas untuk menangkap apa yang diucapkannya. Seketika tubuhnya menegang.

“Kris,” protes Sooyeon atas ucapannya yang sukses membuat wajahnya memerah.

“Oh, ya. Ada urusan apa kau sampai ke sini, Byun? Tidak biasanya.” Sooyeon mengalihkan perhatiannya lagi pada Baekhyun.

Baekhyun seakan tersadar. Ia mengerjapkan matanya.

“Ah, ti-tidak ada apa-apa. Aku hanya kebetulan lewat saja. Dan, sepertinya aku harus segera pulang karena eomma memintaku untuk membantunya,” kilah Baekhyun terpaksa berbohong.

“Hm, baiklah kalau begitu.” Nada suara Sooyeon terdengar sedikit kecewa. Ia mengira jika Baekhyun menemuinya karena anak itu merindukannya atau sekedar ingin bertemu dengannya. Namun ternyata dugaannya salah.

“Kalau begitu, kami duluan Baekhyun-ssi,” pamit Kris seraya menarik Sooyeon. “Sampai bertemu lagi.”

“Dah, Baekhyun. Aku akan menghubungimu nanti,” janji Sooyeon sebelum menghilang bersama Kris.

Baekhyun tidak ingin berharap banyak. Ia sudah cukup melihat semuanya dengan mata kepalanya sendiri. Dan saat Kris mengecup puncak kepala Sooyeon, Baekhyun bisa merasakan jari-jarinya mencengkeram buket bunganya dengan kuat. Ia menghempaskan benda itu ke tanah dan berbalik untuk segera pergi dari sana dengan setengah berlari.

***

Sooyeon sudah mencoba menghubungi Baekhyun berkali-kali namun tetap saja panggilannya tidak pernah terjawab. Ia juga sudah mengirimkan pesan kepada anak itu agar segera menghubunginya jika ia membaca pesan itu.

Ke mana sih, anak itu?

Mau tak mau Sooyeon khawatir juga. Tak biasanya jika ia menghubungi Baekhyun dan anak itu tidak segera membalas. Apalagi ia sudah berkali-kali menghubunginya.

“Sudahlah, mungkin ia juga sibuk mempersiapkan tes masuk universitas. Besok saja aku berkunjung ke rumahnya,” putus Sooyeon akhirnya, lalu beranjak untuk tidur.

 

 

From : Sooyeonnie noona<3

Byun, mengapa kau tidak bisa kuhubungi? Kau sedang sibuk?

Segera hubungi aku kalau kau membaca pesan ini, ya.

 

Baekhyun menatap deretan tulisan di layarnya dengan mata tajamnya. Ia mencengkeram ponselnya kuat-kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Kemudian ia membanting ponselnya ke atas ranjangnya dan menghembuskan napasnya kasar.

“Kenapa, noona? Kenapa kau menyakitiku seperti ini?” desis Baekhyun. “Kenapa kau tidak memberitahuku sama sekali? Kau anggap aku ini apa?”

Baekhyun mengusap wajahnya frustrasi. Kepalanya terasa sangat pening. Kemudian ia terjatuh di atas ranjangnya.

***

 

yoo-hoo ditunggu komen, kritik, saran, apapun boleh deh .-.

maaf kalo kurang panjang dan kurang memuaskan dan makin gaje atau lainnya. semoga chapter selanjutnya bisa di-update lebih cepat dan semoga sifat malas ini bisa lenyap dari hidupku LOL

ppyong!

7 thoughts on “REINTRODUCE [PART 3/7]

  1. Annyeongg thor!!! /lambai2 buket bunga yang dibuang Baek/ maaf baru read + comment skrg… Laptop disita selama ukk.. 😀
    Aku sempet senyum2 sendiri pas bagian Sica tidur dibahu Baek… /mulai gila/ tapi aku jadi kaget pas taunya Kris sama Sica jadian… *meskipun aku Royal Ice yg namanya kaget itu penyakit* 😀
    Poor Baekhyunnie oppa… sabar ya… itu terakhirnya Baek knp?? sakit kah??
    Daebak!! ditunggu lanjutannya!!

Leave a comment